Kritisi Pencekalan Game PUBG, Media China Tuding India Jingoisme

Beritacenter.COM - Dengan alasan membahayakan keamanan nasional, India belum lama ini telah melarang sebanyak 118 aplikasi asal China. Sejumlah aplikasi populer yang dicekal itu diantaranya seperti game PUBG Mobile hingga TikTok. Kebijakan India mencekal aplikasi itu juga mendapat kritikan keras dari media China.

Sebagaimana dilansir China Daily, media yang condong ke pemerintah China, menyebut aksi pemerintah India itu sebagai langkah yang sesat. "Kecuali untuk menghembuskan sentimen nasionalisme dan jingoisme di India, kebijakan itu tidak ada gunanya," kecam China Daily.

Sekedar diketahui, Jingoisme kurang lebih patriotisme ekstrem dalam bentuk kebijakan luar negeri yang agresif. Ratusan aplikasi China itu menjadi sasaran India pasca terjadinya konflik di perbatasan Himalaya yang membuat beberapa tentara mereka tewas oleh militer China.

Dalam hal ini, China Daily menilai jika larangan PUBG mobile akan merugikan para gamer profesional India sendiri. Tak hanya itu, para pebisnis yang menggantungkan nafkah mereka dari game FPS itu juga akan terkena dampaknya.

"Semua ini tidak dipikirkan politisi di New Delhi, yang perhatian utamanya hanyalah bagaimana mengobarkan permusuhan pada China, tak peduli apa konsekuensinya, untuk kepentingan politik mereka," cetus China Daily yang dikutip detikINET dari CNBC.

"Langkah ini merupakan pedang bermata dua yang akan menyebabkan kerugian baik bagi China dan India, serta menawarkan peluang sempurna bagi Amerika Serikat untuk menguasai pasar," tulis Global Times, media milik pemerintah China yang lain.

Sejatinya, momen-momen tekanan yang didapat perusahaan teknologi China, seharusnya dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan Amerika seperti Facebook dan Google. Selain itu, perusahaan startup domestik India juga dapat memanfaatkan kesempatan itu.

Sementara itu, pihak China Daily menuding kebijakan mencekal aplikasi seperti PUBG dan TikTok adalah cara yang dilakukan India untuk mengalihkan perhatian pada permasalahan domestik. Dimana pada kuartal II tahubn ini, ekonomi India disebut minus 23,9% akibat pandemi Corona.