Kunjungi Warga Positif Rapid Antigen yang Dikucilkan Tetangga, Kapolres Nganjuk : Mereka Butuh Disimangati!

Beritacenter.COM - Pihak kepolisian melakukan kunjungan terhadap rumah salah satu warga yang dinyatakan positif hasil rapid antigen COVID-19 di Nganjuk, Jawa Timur. Kunjungan yang dilakukan langsung Kapolres Nganjuk itu dilakukan setelah ramai kabar sang pasien dikucilkan, bahkan rumahnya digembok oleh tetangganya sendiri.

"Betul saya mengunjungi pasien di rumahnya yang memang ada pengucilan dari warga sekitar. Kemarin siang Minggu sekitar pukul 13.00 WIB," ujar Kapolres Nganjuk, AKBP Harviadhi Agung Prathama saat dikonfirmasi, Senin (25/1/2021).

Baca juga :

• Masih Banyak Pelanggar Prokes, Pemkab Cirebon Perpanjang Penerapan PPKM
• Kedapatan Bawa 6 Kg Sabu, Bandar Narkoba Dibekuk Polisi di Terminal Bus Palembang
• Densus 88 Tangkap Lima Terduga Teroris di Banda Aceh

Harvi mengatakan, niatnya mendatangi rumah pasien atas nama TR (52) warga Kelurahan Bogo, Kecamatan/Kabupaten Nganjuk, itu dilakukan sekaligus untuk memberikan sosialisai ke warga setempat. Dia mengajak warga agar tidak mengucilkan pasien COVID, namun memberi mereka dukungan dan semangat agar dcepat sembuh.

"Kita ajak warga agar tidak mengucilkan pasien. Mereka juga butuh semangat kita," paparnya.

Menurutnya, pasien yang bersangkutan diketahui mengikuti test rapid antigen dan mendapat hasil positif pada 7 Januari lalu. Pasien ini merupakan klaster Kantor Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinas PPKB) Kabupaten Nganjuk. Setelah mendapat hasil positifm si pasien langsung melakukan isolasi mandiri dan meliburkan aktivitasnya mengajar mengaji anak-anak.

"Selama isolasi di rumah, segala kebutuhan sehari-hari didropping atau dibantu warga sekitar. Seperti makan tiga kali sehari, elpiji, rokok untuk anaknya. Namun yang bersangkutan dan anaknya kedapatan beberapa kali masih keluar rumah," jelasnya.

"Karena menimbulkan keresahan masyarakat, atas kesepakatan warga di lingkungannya, akhirnya pagar rumah ibu Titik digembok. Namun pak RT terlebih dahulu meminta izin juga ke Bu Titik dengan maksud agar virus tidak menular ke warga tetangga sekitar," imbuhnya.

Saat ini, pintu pasien yang digembok warga sudah dibuka. Bahkan dropping makan juga terus berjalan untuk sang pasien. "Pada 23 Januari 2021 sekitar pukul 20.00 WIB pagar telah dibuka kembali oleh warga sekitar dan sampai saat ini dropping kebutuhan sehari keluarga masih dicukupi warga sekitar," pungkasnya.